Jumat, 19 November 2010

< Pengakuan seoRAng putri kepada aYAhnya >

Ada yang pernah mengatakan,
Ibu adalah sahabat bagi anak laki – lakinya,
Sedangkan ayah,
Adalah sahabat bagi putrinya.
Tetapi bagiku,
Ayahku bukanlah sahabatku.
Karena bagiku,
Sahabat adalah mereka yang selalu ada saat aku membutuhkannya.
Karena bagiku,
Sahabat adalah mereka yang ikut menangis saat aku bersedih dan ikut tertawa saat aku bahagia.

Ayahku,
Bukanlah seorang sosok sahabat bagiku.
Karena saat aku membutuhkan bantuannya,
Ayah tak pernah ada di sampingku.
Karena saat aku menangis,
Dia tidak ikut menangis bersamaku.
Tetapi lebih memilih memanggil ibuku untuk berada di sampingku,
Ayah bukan sahabat bagiku,
Karena pada saat aku bahagia,
Dia tidak ikut tertawa bersamaku.
Dia hanya menatapku,
Lalu pergi meninggalkanku.

Bagiku,
Ayahku hanya seorang A-Y-A-H!
Seorang ayah,
yang dengan ikhlasnya merelakan waktunya untuk bersama orang – orang yang dia sayangi,
dan merelakan tenaganya hanya untuk membanting tulang demi keluarga.

Bagiku,
Ayahku hanyalah ayahku,
Yang saat melihatku menangis,
Dia lebih memilih meninggalkanku,
Lalu memanggil ibuku untuk menemaniku hingga tangisanku mereda.
Tapi disaat itu aku tau,
Dia berada dibelakangku,
Menahan tangisannya,
Karena sesungguhnya saat melihatku menangis,
Itu adalah kesedihan yang luar biasa baginya.

Ayahku,
Hanyalah sesosok ayah buatku.
Yang saat aku bahagia,
Dia lebih memilih meninggalkanku,
Karena pada saat itu,
Sesungguhnya ia sedang mengucapkan rasa terima kasih kepada Tuhan atas segala kebahagiaanya yang aku peroleh.
Ucapan terima kasih,
Yang mungkin aku sendiri lupa mengucapkannya.

Ayahku,
Adalah sosok lelaki terhebat dalam hidupku.
Sosok yang sesungguhnya tak pernah meminta pamrih atas segala yang dia berikan kecuali senyuman dari anag – anagnya.
Ayah adalah sosok luar biasa bagiku.
Karena keikhlasannya dalam setiap kasih sayang yang ia berikan.
Ayah adalah sosok lelaki tersabar dalam hidupku,
Karena ia tak pernah marah atas kesalahanku,
Yang terkadang lupa mencantumkan namanya dalam setiap doaku,
Padahal aku tak pernah sekalipun melupakan ibuku.

Ayah, , ,
Inilah pengakuanku.
Aku hanyalah anagmu,
Yang sesungghnya hanya bisa menyakitimu dengan seluruh permintaanku.
Permintaan yang terkadang sesungguhnya tidak dapat kau berikan,
Tapi kau dengan ikhlas,
Selalu memberikan segala yang ku pinta walaupun harus merelakan seluruh yang kau miliki.

Terima kasih Yah,
Karena kau tak pernah lelah sebagai penopang dalam hidupku.
karena kau berikan aku semua hal terindah dalam hidupku.

Maafkan aku Yah,
Karena aku hanya memanggilmu ayah,
Di saat ku mulai kehilangan arah.
Maafkan aku Yah,
Karena aku hanya mengingatmu,
Jika aku telah jauh darimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar